Kamis, 24 Januari 2013

Jobsheet 3 Melakukan Istalasi Sistem Operasi




A.        Perangkat Manajemen Memori
Terdapat beberapa perangkat yang dapat digunakan untuk mengatur dan mengoptimasi memori sistem DOS. Beberapa dari perangkat tersebut dan bagaimana mereka digunakan akan disebutkan pada bagian ini.
1.    EMM386.EXE
Pengatur memori ini memetakan ungkinkan memori yang posisi alamatnya diatas jangkauan DOS (extended memory) dapat digunakan oleh sistem operasi. Untuk menambah utiliti MS-DOS TSR ke blok memori bagian atas, dapat dimasukkan baris berikut ini pada CONFIG.SYS:
2.    Device=C:\Windows\Emm386.exe NOEMS
Opsi NOEMS (No Expanded Memory) akan mengatakan kepada OS untuk tidak mengubah extended memory ke expanded memory. IO.SYS menambahkan statemen berikut ini ke konfigurasi memori untuk membuat UMB tersedia untuk MS-DOS TSR.
3.    DOS=UMB
Untuk menambah aplikasi DOS yang membutuhkan EMS, masukan statemen berikut pada CONFIG.SYS:DEVICE =C:\Windows\EMM386 RAM
B.        Registry
Windows merupakan sistem operasi untuk PC yang paling populer saat ini, mulai dari Windows 95, 98, NT dan seterusnya. Salah satu keunggulan Windows adalah kemudahan dalam penggunaannya. Misalnya kemudahan mulai dari install, konfigurasi sampai dengan adanya feature plug and play untuk hardware.
Tentunya semua konfigurasi dan setting tersebut disimpan dalam sistem operasi, dan untuk menyimpan informasi berbagai setting dan konfigurasi, Windows menggunakan registry. Registry merupakan database yang digunakan untuk menyimpan semua setting dan informasi hardware, software dan berbagai preferences untuk Windows 32 bit, termasuk Window 95, 98, NT, Millenium dan 2000. Salah satu contohnya adalah misalnya seseorang mengganti assosiasi file atau menginstall program, maka perubahan setting tersebut akan dituliskan pada registry. Contoh lainnya adalah mendisable Display Properties, menyembunyikan berbagai menu pada Menu Start.
Selain sebagai tempat untuk menyimpan informasi sistem operasi Windows sendiri, registry juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai informasi setting dan konfigurasi pada aplikasi atau program. Misalnya WinZip menggunakan registry untuk menyimpan informasi toolbar, aplikasi untuk membuka file (viewer), user name, serial number, dan lain-lain.
Registry diletakkan pada dua buah hidden file yaitu user.dat dan system.dat yang terletak pada directory Windows untuk Win 95/98/Me dan pada directory Windows/System32/Config untuk Windows NT. Selain menggunakan registry (system.dat dan user.dat), Windows juga menyimpan informasi setting tertentu pada file msdos.sys, system.ini dan win.ini.
Registry terdiri dari beberapa bagian yang disebut key atau kunci. Terdapat enam macam key utama pada registry, yaitu:
1.    HKEY_CLASSES_ROOT
Berisi semua tipe file beserta assosiasinya yang masing-masing tipe file tersebut akan mempunyai subkey sendiri-sendiri.
2.    HKEY_CURRENT_USER
Berisi informasi tentang user yang sedang login pada saat itu. Terdiri dari subkey, antara lain:
a)        AppEvents, berisi setting untuk sound events.
b)        Control Panel, berisi setting control panel.
c)         InstallLocationMRU, berisi path/lokasi master Windows (waktu pertama kali menginstall Windows).
d)        Network, berisi informasi yang berhubungan dengan network atau jaringan.
e)        Software, berisi tentang setting atau konfigurasi software untuk pemakai yang login pada saat itu.
f)          RemoteAccess, berisi informasi tentang Dial up Networking.
3.    HKEY_LOCAL_MACHINE
Berisi informasi tentang hardware dan setting software yang berlaku untuk semua user. Terdiri dari subkey, antara lain:
a)        Enum, berisi informasi tentang hardware, misalnya tentang monitor.
b)        Hardware, berisi informasi tentang keseluruhan perangkat keras yang terhubung dengan sistem seperti prosesor, perangkat input dan output yang digunakan dan termasuk port serial.
c)         Network, berisi informasi yang berhubungan dengan network untuk pemakai yang sedang aktif atau logon.
d)        Software, berisi informasi dan setting software.
4.    HKEY_USERS
Berisi informasi tentang desktop dan user setting untuk tiap user yang berhak login ke komputer tersebut. Tiap user mempunyai sebuah subkey. Jika hanya terdapat satu user maka nama subkey tersebut adalah ".default".
5.    HKEY_CURRENT_CONFIG
Berisi informasi tentang konfigurasi hardware, berhubungan dengan HKEY_LOCAL_MACHINE.
6.    HKEY_DYN_DATA
Berisi informasi tentang plug and play.


BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH SISTEM OPERASI

Dalam berinvestasi membeli komputer, ada dua bagian utama, yaitu dari sisi hardware dan dari sisi software. Dari sisi software, bagian terpenting tentunya adalah software utama yang menjadi dasarnya, yaitu sistem operasi (Operating System). Oleh karena itu ada beberapa hal yang kita perlu perhatikan:
1.        Nilai investasi
Salah satu pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam memilih sebuah sistem operasi adalah nilai investasi pembelian sistem operasi tersebut. Nilai investasi tersebut tidak hanya dilihat berdasarkan harga dari sistem operasi itu saja, namun semua investasi finansial yang berhubungan dengan sistem operasi tersebut. Contoh investasi:
a.      Harga dari sistem operasi itu sendiri
Dalam melakukan pemilihan sistem operasi perlu membandingkan nilai pembelian dari masing - masing sistem operasi yang berbeda tersebut. Di kategori ini, ada dua jenis biaya, yaitu operating system yang berbayar (sering juga disebut proprietary), dan ada juga operating system yang tidak berbayar. Sistem operasi yang tidak berbayar biasanya berjenis software open source.
b.      Biaya pelatihan penggunaan sistem operasi
Perlu dipertimbangkan pula biaya yang akan keluar untuk melakukan pelatihan penggunaan sistem operasi server.
c.      Biaya instalasi sistem operasi ke server
Bila sistem operasi dalam kondisi sudah terinstalasi, maka biaya di atas tentulah tidak akan ada lagi. Namun bila belum maka kemungkinan akan ada biaya tambahan untuk installation sistem operasi. Harap diingat bahwa biaya tersebut juga harus mempertimbangkan biaya konfigurasi sistem operasi.
d.      Biaya maintenance support
Beberapa sistem operasi mendapatkan perjanjian support yang merupakan bagian dari harga sistem operasi tersebut. Beberapa sistem operasi lainnya yang tidak berbayar biasanya memasangkan biaya dari sisi maintenance service (karena sebetulnya pemasukan perusahaan – perusahaan tersebut adalah dari maintenance contract).
e.      Biaya upgrade di masa mendatang
Beberapa sistem operasi memiliki kemungkinan membutuhkan pengeluaran biaya tambahan untuk melakukan upgrade berkala. Biaya tersebut juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan pilihan.
2.        Stabilitas sistem
Suatu hal yang sangat krusial pada sebuah sistem operasi server adalah stabilitas sistem itu sendiri. Sebuah server seharusnya memiliki downtime (berhenti beroperasi karena suatu gangguan) yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan sebuah komputer desktop. Sudah menjadi suatu hal yang biasa bahwa perangkat server selalu dibiarkan menyala sepanjang tahun hingga beberapa tahun berturut-turut. Untuk memungkinkan hal tersebut, maka sistem operasi server haruslah memiliki kestabilan dan kehandalan yang tinggi.
3.        Dukungan hardware
Karena sebuah server merupakan perpaduan dari software dan hardware, maka perlu diperhatikan bahwa sistem operasi yang dipilih menunjang penggunaan seluruh hardware yang ada pada server tersebut. Perlu dipertimbangkan juga bahwa hardware tersebut bukan hanya berjalan, namun bekerja optimal – hal tersebut tentu berarti bahwa hardware tersebut memerlukan driver yang paling cocok dari driver yang ada.
4.        Dukungan aplikasi
Aplikasi di sini adalah aplikasi yang tersedia bagi server tersebut dan bisa didapatkan dengan mudah. Kita perlu memperhatikan sejumlah aplikasi yang sangat berhubungan dengan optimalisasi penggunaan server tersebut, seperti:
a.      Firewall
Firewall adalah sistem yang penting bagi server atau pun klien untuk menjaga sistem tersebut akan bahaya dari luar, seperti akses remote yang dilarang, serta terobosan dari virus yang bisa merusak sistem operasi dan/atau menghilangkan data.
b.      Backup application
Sebuah system computer yang baik harus memiliki sistem backup. Sangatlah penting bagi sebuah perusahaan untuk selalu merencanakan langkah penanggulangan bencana, seperti hard disk yang rusak, hardware yang dicuri, dan masalah–masalah lainnya. Aplikasi server tersebut perlu memiliki aplikasi yang mudah dipergunakan dalam rangka melakukan backup tersebut.
c.       Scheduled tasks
Sistem operasi juga biasanya memiliki tugas-tugas yang sering dilakukan secara berkala, seperti melakukan backup otomatis, mengirimkan email, maintenance, dan banyak lagi. Hal-hal tersebut juga perlu didukung oleh sebuah system operasi.
5.        Fitur sistem operasi
Bagian yang terakhir ini adalah kemampuan tambahan yang bisa menjadi suatu kemampuan krusial bagi sebuah server
a.    Dukungan bahasa pemrograman
Bila direncanakan untuk membangun sebuah aplikasi khusus untuk sistem tersebut, perlu dipastikan bahwa sistem operasinya bisa menjalankan aplikasi tersebut dari sisi intrepreter. Juga perlu dipertimbangkan kemampuan ini dari sisi pengembangan di masa mendatang.
b.    Kemudahan mempergunakan
Sebuah sistem komputer tidak akan berfungsi secara baik bila tidak ada yang mengerti cara penggunaannya. Hal ini tentu penting, namun tidak sepenting kemudahan seperti di environment desktop. Kemudahan ini perlu bila pada saat krusial seorang pengguna memerlukan data yang ada di komputernya dan dia bisa langsung mendapatkannya.
MELAKUKAN INSTALASI SISTEM OPERASI

A. Mensetting Bios
BIOS merupakan Singkatan dari Basic Input Output System. Suatu program kecil yang terletak di chip motherboard berguna untuk mengatur dan mengontrol hardware komputer sebelum sistem operasi diload.
Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan.



BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya bisa baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyimpanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS.
Alur proses Booting / Bootup
Saat kita menyalakan komputer dengan menekan tombol Power, maka pertama-tama komputer akan mengecek kondisi power supply itu sendiri dan akan memberikan indikator tersebut akan diterima oleh processor bahwa sinyal power adalah baik.
Saat dikenali sumber tegangan maka CPU akan membaca ROM-BIOS. Apabila kode ini telah terbaca maka ROM-BIOS akan segera mengecek fungsi-fungsi bagian utama hardware, apakah sudah bekerja dengan baik atau tidak.
Jika booting yang dilakukan secara cold-boot, maka ROM-BIOS melakukan memerintahkan secara penuh pada POST (Power On Self Test). Namun jika booting yang dilakukan adalah warm-boot maka hanya sebagian test memori pada POST hanya membaca sebagian. Jadi POST bisa menjelaskan tentang keberadaan komponen-komponen seperti melakukan inisialisasi video adapter, card video, dan memori video, dan selanjutnya menampilkan informasi konfigurasi atau beberapa kesalahan. Sedangkan BIOS mengidentifikasi tampilan versi BIOS, pabrik pembuat, dan tanggalnya. Selain itu melakukan pengetesan terhadap memori beberapa kapasitas memori yang bisa digunakan. Dan yang juga penting bahwa pada saat ROM BIOS melakukan startup secara rutin akan menampilkan informasi yang disimpan di CMOS tentang kondisi Sistem operasi, floppy, CD-Rom, dan harddisk.
Setelah proses test selesai dan semua hardwarde teridentifikasi baik, maka BIOS akan mencari dimana sistem operasi berada, umumnya sistem operasi ini berada pada storage device. Urutan pencarian sistem operasi pada storage device pada BIOS berdasarkan pada settingan boot sequence BIOS itu sendiri.


Jika kita akan menginstal sistem operasi dari sebuah CD maka rubah urutan Boot sequnce yaitu CDROM pada urutan pertama, tetapi jika sistem operasi sudah terinstal di komputer kita rubah urutan Boot sequence yaitu HDD pada urutan pertama. Setelah merubah pengaturan boot sequence jangan lupa untuk menyimpan dengan cara tekan F10 atau pilih menu Save & Exit Setup.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar